Dua puluh tiga tahun yang lalu, hygiene dan pembuatan produk hasil ternak adalah mata kuliah (pilihan) favorit saya. Di laboratorium Kesmavet (kesehatan masyarakat veteriner), kami praktik membuat yogurt, keju, kornet, daging asap, telur asin, dan lainnya. Semua bahan tersedia di kampus yang memiliki peternakan sendiri (hewan ruminansia dan unggas). Untuk bikin yogurt dan keju, tinggal pakai susu, bakteri bibit, dan rennet (enzim dari perut anak sapi) dari lab. Sayangnya, sampai lulus saya belum sempat praktik membuat keju.
Meski belum sempat bikin keju sendiri, pernah mempelajarinya dan gemar mengonsumsi dairy products terutama keju, membuat saya paham dan sadar. Mengonsumsi disertai kesadaran (mindfulness) tentu berbeda dibanding tanpa kesadaran. Sadar bahwa apa yang kita konsumsi adalah sesuatu yang baik, juga sadar akan kandungan dan manfaatnya, akan memberikan efek yang baik pula bagi tubuh.
Jadi, ketika KRAFT sebagai produsen keju nomor 1 di Indonesia mengampanyekan #KejuAsliCheck untuk mengedukasi konsumen dalam memilih produk keju yang tepat, saya merasa ini perlu didukung.
Gambar: www.bundakraft.com |
Manfaat Mengonsumsi Keju
Dalam proses pembuatan keju, susu mengalami fermentasi sehingga mikroba memecah susu menjadi bentuk yang mudah terserap tubuh.
Selama fermentasi juga terjadi proses hidrolisis—pengurangan kadar air—yang mengurangi kandungan gula susu (laktosa). Laktosa memicu diare pada pengidap intoleransi laktosa. Dalam proses fermentasi keju, mikroba mengurai laktosa menjadi asam laktat. Jadi, kadar laktosa dalam keju sangat rendah sehingga aman untuk anak yang mengalami intoleransi laktosa.
Kalsium dan protein keju lebih mudah diserap tubuh anak karena sudah terfermentasi. Protein dalam keju berperan dalam perkembangan jaringan, sistem hormon, serta pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Mengonsumsi keju juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi efek peradangan.
Salah satu indikator pertumbuhan yang optimal adalah tinggi badan anak sesuai dengan usianya. Kalsium adalah mineral penting dalam proses ini. Sebagai sumber kalsium, keju adalah alternatif yang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Sebab, anak yang tidak mengalami intoleransi laktosa pun kadang bosan minum susu. Maka konsumsi keju berkualitas dalam jumlah yang cukup juga menurunkan risiko stunting (tubuh pendek akibat malnutrisi) pada anak.
#KejuAsliCheck
Sudah sampai di toko, Teman-teman dan para Ibu bingung mau pilih keju cheddar yang mana? Banyak keju dipajang di etalase dengan kemasan aneka rupa. Mana yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, khususnya anak dalam masa tumbuh dan berkembang?
KRAFT Cheddar diperkaya nutrisi Calcimilk—kaya kalsium, protein, dan vitamin D. Informasi ini ada pada kemasan, jadi memudahkan para ibu dalam memastikan manfaatnya bagi buah hati |
Sebetulnya mudah, kok, cara menentukan keju yang berkualitas. Kita hanya perlu membiasakan diri teliti membaca label dan informasi nilai gizi yang tercantum pada kemasan. Kalau mau beli keju cheddar, pastikan Ibu mendapati keju cheddar ada di urutan pertama dalam daftar komposisi. Bukan yang lain, misalnya air atau tepung.
Keju cheddar di urutan pertama daftar komposisi |
Di Indonesia, pencantuman label pada produk pangan olahan diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No. 31 tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Nah, inisiatif KRAFT dengan kampanye #KejuAsliCheck sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu komposisi bahan baku pada label pangan diurutkan berdasarkan jumlah, dari kandungan yang tertinggi ke rendah. Oleh karena itu, komponen pertama pada komposisi produk keju cheddar seharusnya adalah keju cheddar, bukan air atau bahan lainnya.Yuk, Ibu-ibu, praktikkan yaa, kalau beli keju cheddar di toko.
Omelet Kentang Keju KRAFT
Sudah nggak bingung lagi, kan, Teman-teman dan para Ibu. Sudah bawa pulang #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar, pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, terutama sang buah hati. KRAFT Cheddar memenuhi standar keaslian keju dan diperkaya nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
KRAFT Cheddar bisa langsung dikudap atau dikreasikan menjadi aneka masakan. Bahan utamanya keju asli New Zealand, yang konsisten pasokan dan kualitasnya, sehingga terjamin pula kualitas produk KRAFT Cheddar.
Saya lagi suka bikin omelet kentang keju, nih. Hidangan ini cocok untuk sarapan seluruh anggota keluarga. Anak-anak juga pasti suka. Eh, tapi disantap kapan aja juga enak, sih :D
Bahan:
Keju cheddar KRAFT kemasan 165 gram, diparut. Sisihkan ¼ bagian (sekitar 40 gram)
Kentang ukuran agak besar, 500 gram, cuci bersih kulitnya dan kupas
Daun bawang 4 batang, iris halus
Garam ½ sendok teh
Lada putih atau lada hitam ½ sendok teh
Tepung jagung 1 ½ sendok makan
Susu UHT full cream 100 ml
Minyak goreng atau margarin atau mentega 1 sendok makan
Cara membuat:
- Rebus kentang setengah matang, tiriskan, dan parut
- Tambahkan daun bawang iris, garam, lada, 40 gram KRAFT Cheddar parut, tepung jagung, dan susu. Aduk rata
- Tuang setengah bagian adonan di dasar wajan dadar antilengket yang sudah dituangi minyak secukupnya (bisa diganti margarin atau mentega). Padatkan dengan sendok/spatula
- Di atas kentang, taburkan 125 gram KRAFT Cheddar
- Tutup dengan sisa adonan kentang. Padatkan
- Masak selama 10 menit dengan api kecil
- Balikkan omelet (dengan bantuan piring). Hati-hati yaa, membaliknya, biar nggak tumpah
- Masak selama 5-7 menit
Nah, omelet kentang keju KRAFT sudah matang merata di kedua sisi dan siap disantap. Dengan rasa gurih keju yang khas dan tanpa perisa tambahan, bikin apa saja jadi enak dan sehat dengan KRAFT Cheddar.
Kalau Teman-teman dan Ibu-ibu, suka bikin apa dengan KRAFT Cheddar? Tukeran resep, yuuk!
Referensi:
Lembar Fakta KRAFT-KejuAsliCheck
Siaran Pers KRAFT-KejuAsliCheck
Kebaikan Keju, PT Trubus Swadaya, Depok, 2021
‐-----------------------------------------------------------------------------------
[Updated January 3, 2022]
Minggu, 2 Januari 2022, diumumkan pemenang Lomba Blog #KejuAsliCheck di website Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) dan instagram IIDN
Alhamdulillah, tulisan saya masuk 70 pendaftar tercepat
Terima kasih atas dukungan Teman-teman Pembaca ❤
Salam sehat
~QA
Una suka olahan pisang bakar di teflon lalu dikasih taburan keju dan meses. Yang habis duluan pasti keju dan mesesnya, budhe. Hehe....
ReplyDeleteMakasih edukasinya, budhe. Anak Intoleransi laktosa bisa aman konsumsi keju dan yogurt.
Sehat selalu yaa Lubna dan Emir π
DeleteWah resep baru ini
ReplyDeleteBisa dicoba nanti.
Makasih ya mba
Yuk masak2 dan makan, Mbak Lily
Deletewah aku suka banget sama keju :D
ReplyDeleteπ
DeleteKalau dua bujang, suka dimakan aja, jadi camilan. Kalau emak, sukanya pake roti tawar atau jadi toping saat bikin bolu. Rasanya yummi bangeeeeet.
ReplyDeleteSalam sehat yaa Miqdad & Hikam
DeleteWah ini masakannya rasanya gurih, ya?
ReplyDeleteKalau saya senang yang minimalis, mbak.
Salah satunya cheese omelette, ini dadar keju saja tanpa kentang.
Yang kedua, grilled cheese. Kejunya diletakkan di dalam roti tawar, seperti cheese sandwich tetapi setelah itu di-grill jadi kejunya meleleh.
Nah ada satu lagi, paling mudah. Kejunya jadi topping crackers. Kalau yang ini saya pakai soft cheese, misalnya camembert cheese.
Yummy...
Pernah coba yang mana,mbak?
Good luck, mbak Lia!
Telur dadar keju juga enak banget. Cuma pakai telur, Kraft cheddar parut, dan lada. Enak banget
DeleteMakasih doanya, Mbak Tyas
Aku suka keju dan emang keju kraft ini enak banget si :)
ReplyDeleteIyaaa
DeleteSiiip....Langsung kutularin ke istriku nih. Thanks resepnya....
ReplyDeleteMaturnuwun Mas
DeleteKalo bahan2nya simple gini suka jadi pen cepet praktekin nih buat cemilan di rumah..
ReplyDeleteYuuk, masak simple, enak, sehat pakai Kraft Cheddar
DeleteIni menarik. Biasanya juga beli keju apa aja yang penting murah meriah. Sekadar buat teman makan roti tawar.
ReplyDeleteEh, jadi paham deh sekarang! Apalagi ternyata dibikin sesuatu resep itu. yummy banget keknya.
Enak banget ini Mus, istrimu wajib coba π
DeleteKeju favorit para bocah, pasti selalu ada di rumah. Kadang belum sempat diolah sudah dicemilin sama mereka. Entah diparut dan tabur ke nasi hangat atau langsung potong dan dimakan begitu saja
ReplyDeleteHaha, aku kalau lg capek masak ya ngemil keju aja, Emil
DeleteDiselipin ke roti enak nih keju
ReplyDeleteIyaaa
DeleteWah, terima kasih resepnya Mbak Lia, patut dicoba....Kayaknya enak dan simpel cara buatnya. Kebetulan lagi berusaha ngurangin masakan dari bahan tepung-tepungan. Makanya bahan dr tepung terigu suka diganti dengan keju. Misalnya buat bakwan, terigunya diganti dengan keju dan telur. Buat omelet, telur dicampur parutan keju dll. Ternyata enaak.... Malah kadang nyetok kejunya yang 2kg, jatuhnya lebih murah, hehehe...
ReplyDeleteKraft cheddar serbabisa ya Mbak Weni. Bikin apapun enaak
DeleteKeju kraft sih andelan banget kalau ke toko pasti belinya kraft cheddar, berasa pas aja asinnya sama gurihnya.
ReplyDeleteYeaaa kita satu frekuensi π
DeleteCocok keju kraft iniiiiii buat 2 bocils di rumah. Soalnya kalau minum susu suka pada diare. Recook omelet kentang keju mbak Aul boljug. Biar seisi rumah nyemil sehat bareng. Makasiiiih.
ReplyDeleteOh.. kalau gitu, susunya diganti kuning telur aja, Mbak Aryanty. Fungsinya biar adonan homogen aja kok, jadi nggak ambyar ketika didadar dan dibalik
DeleteTerimakasih infonya cara pilih keju yang benar, dan resep kentang kejunya patut dicoba nih...enak dan mudah ya Mbak..
ReplyDeleteSama2 Bu Sri, happy cooking & eating
DeleteWah, jadi ingin coba resepnya. Terima kasih Mbak !
ReplyDeleteYuk masak2 dan makan
DeleteSepertinya saya akan mencoba bikin pakai tepung perkedel kentang juga. Rasanya mungkin mirip, ya?
ReplyDeleteBisa, Mbak Tin. Tapi kejunya Kraft yaaa
Deletebiasanya aku pake keju untuk bahan pembuatan "klethikan" krupuk cacing. Jangan mikir yang serem...krupuk cacing alias kerupuk pati atau ada pula yang menyebut cendol keju. Makin gurih.
ReplyDeleteMbaaaak π kok cacing sih. Aku lebih suka menyebutnya kerupuk keju. Ada yg bilang juga telur gabus, atau bidaran. Betul, tak? Kalau betul, banyak sekali nama aliasnya. Eh tapi makasih lho, idenya
DeleteWah asyik banget kuliahnya ya mba, bisa benar2 melihat atau mengerjakan proses pembuatan beberapa makanan, walau belum ttg keju ya. Iyess, keju cheddar yg terbaik tentu yg bahan utamanya keju cheddar itu sendiri. Untuk dimasak omelet kentang tentunya enak banget.
ReplyDeleteBetul Mbak, telur dadar tanpa garam, kasih keju aja plus lada, sudah enak banget
DeleteEnak banget Mbak resepnya yaa favorit kami sekeluarga ya Keju Kraft soalnya keju lainnya di pasaran rasanya kurang nendang jadi selalu balik lagi ke Kraft walaupun harganya lebih tinggi. Ternyata Kraft laktosanya rendah ya jadi lebih aman untuk anak yang intoleransi laktosa
ReplyDeleteIya Dew, Kraft is the best cheddar cheese ever yaaa
Deletekalau beli keju pilihnya Kraft soalnya dia yang paling familiar buat saya. sekarang saya jadi makin yakin Mba kalau saya ga salah pilih ππ
ReplyDeleteAseekk omeler kentang bisa nih buat alternatif sarapan. Anak2ku pada hantu keju semua nih mbak jd aku seneng banget klo dapet resep yg ada keju2nya. Thanks ya
ReplyDeleteNyobain ah resepnya ππ Thx, Mbak Lia.
ReplyDeleteAku baru tau ga semua keju cheddar bahannya cheddar, ga salah emang kalo beli KRAFT. Paling gampang dicari, murah, dan enak sih hehehe
ReplyDeleteAku juga suka pake kraft Mba, meski ga tahu ttg gizinya cuman karena dr rasanya paling pas aja dilidah gitu. Biasanya aku suka diparut buat taburan di spagheti atau pake yg quick melt di mashed potato
ReplyDeleteSaya senang baca tulisan ini karena bikin 'melek keju'. Dan yang bikin jleb, manteb adalah kalimat "mengonsumsi dengan kesadaran tentu berbeda dibanding tanpa kesadaran". Itu benar, saya mengalaminya sendiri.
ReplyDeleteSelama ini saya mengonsumsi keju lebih banyak was-wasnya. Saya tidak yakin, benarkah manfaat keju itu ada? Saya pikir ya, siasat marketing saja, jika produsen menhebutkan manfaat-manfaat tersebut. Karenanya saya mengonsumsi keju pakai tarik ulur gitu. Seenak apa pun saya usahakan sesedikit-sedikitnya dalam mengonsumsinya. Apalagi setelah kejadian "SKM" yang ternyata palsu.
Setelah baca ini saya tidak was-was lagi meski tetap harus terkontrol juga. Segala sesuatu yang berlebihan tetap tidak baik. Dan itu tidak berlaku untuk keju saja, melainkan semuanya.
Terima kasih mbak Aulia. Jazakillah khayra.
wah tulisannya bermanfaat banget buat ibu ibu supaya lebih aware dalam memilih keju yang berkualitas . hmmm, pokoknya kalau ada keju yang komposisi utamanya bukan keju ya berarti jangan dibeli yaaaa.... itu kan kaleng kaleng namanya
ReplyDeleteTerima kasih dukungan Teman2 yg telah membaca
ReplyDelete